Bagian dari seri |
Islam |
---|
Zikir[1] (bentuk tidak baku dzikir[2] dan dikir[3]) (Arab: Ù±ÙØ°ÙÙÙÙر , translit. al-żikr) adalah sadar diri kepada Allah yang dilakukan seseorang dalam setiap keadaan.[1] Zikir juga merupakan sebuah aktivitas ibadah dalam umat Muslim untuk sadar diri kepada Allah. Di antaranya dengan menyebut dan memuji nama Allah, dan zikir adalah satu kewajiban yang tercantum dalam al-Qur'an.[4] Bacaan zikir yang paling utama adalah kalimat "Laa Ilaaha Illallaah", sedangkan doa yang paling utama adalah "Alhamdulillah".[5] Seseorang yang melakukan zikir disebut dzaakir (ذاÙر).
Etimologi
Secara bahasa zikir memiliki arti "menyebut", "mengingat" atau "berdoa", kata zikir juga berarti memori, pengajian. Dalam bahasa agama Islam zikir sering didefinisikan dengan menyebut atau mengingat Allah dengan lisan melalui kalimat-kalimat thayyibah.
Manfaat Zikir
Zikir diibaratkan sebagai benteng dari perilaku-perilaku buruk seseorang. Jika seseorang hendak tergerak hatinya untuk melakukan keburukan, zikirlah yang akan menyadarkan jiwa seseorang, mengingatkan bahwa apa yang akan dilakukan tersebut adalah hal yang salah.
Secara fisik zikir juga akan memberi manfaat kesehatan. Jiwa yang tenang akan membuat tekanan darah stabil dan emosi yang terkontrol. Pancaran wajah para ahli zikir juga terlihat lebih cerah ketimbang mereka yang tidak suka berzikir.[6]
Jenis zikir
Pertama
Zikir pertama adalah dengan mengingat nama dan sifat Allah serta memuji, mensucikan Allah dari sesuatu yang tidak layak bagi-Nya.
- Sekedar menyanjung Allah seperti mengucapkan âsubhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbarâ, âsubhanallah wa bihamdihâ, âlaa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa âala kulli syai-in qodiirâ.
- Menyebut konsekuensi dari nama dan sifat Allah atau sekadar menceritakan tentang Allah. Contohnya adalah seperti mengatakan, âAllah Maha Mendengar segala yang diucapkan hamba-Nyaâ, âAllah Maha Melihat segala gerakan hamba-Nya, âtidak mungkin perbuatan hamba yang samar dari penglihatan Allahâ, âAllah Maha menyayangi hamba-Nyaâ, âAllah kuasa atas segala sesuatuâ, âAllah sangat bahagia dengan taubat hamba-Nya.â
Kedua
Zikir kedua dengan mengingat perintah, larangan dan hukum Allah. Zikir jenis ini ada dua macam:
- Mengingat perintah dan larangan Allah, apa yang Allah cintai dan apa yang Allah murkai.
- Mengingat perintah Allah lantas segera menjalankannya dan mengingat larangan-Nya lantas segera menjauh darinya.
Ketiga
Zikir ketiga adalah dengan mengingat berbagai nikmat dan kebaikan yang Allah beri.
Teknis berzikir
Teknis berzikir dengan tasbih yang dilakukan oleh Nabi Muhammad adalah menghitung dengan jari kanan atau ruas-ruas jari kanan,[7][8][9][10] dan bukan dengan bantuan media, seperti kerikil, biji-bijian ataupun dengan biji tasbih. Karena menurut hadits menyebutkan bahwa ada keutamaan berzikir ketika menggunakan ruas-ruas jari, keutamaannya adalah ketika pada hari kiamat jari jemari akan diminta kesaksiannya dihadapan Allah.[7]
Dikalangan umat Muslim sebagian adapula yang menggunakan media penghitung zikir, seperti tasbih atau alat penghitung (counter), dikarenakan lebih utama dan mudah menurut sebagian ulama.[11]
Imam Muhammad Abdurrauf Al Munawi menjelaskan dalam kitab "Faidhul Qadir Syarh Al Jamiâ Ash Shaghir", ketika menerangkan hadits Yusairah: Hadits ini merupakan dasar terhadap sunahnya subhah (untaian biji tasbih) yang sudah dikenal. Hal itu dikenal pada masa sahabat, Abdullah bin Ahmad telah meriwayatkan bahwa Abu Hurairah memiliki benang yang memiliki seribu himpunan, dia tidaklah tidur sampai dia bertasbih dengannya.
Dalam riwayat Ad-Dailami: âSebaik-baiknya dzikir adalah subhah,â tetapi muâallif (Imam As-Suyuthi) mengutip dari sebagian ulama belakangan, Al Jalal Al Bulqini, dari sebagian mereka bahwa menghitung tasbih dengan jari jemari adalah lebih utama sesuai zhahir hadits.[12]
Berzikir setelah salat
- Salat sunnah
- Salat wajib (fardhu)
- Istighfar 3 kali: Astaghfirullah,
- LÄ ilaha illallah wahdahu lÄ syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa âala kulli syai-in qadÄ«r. Allahumma lÄ mÄniâa lima aâá¹aita wa lÄ muâá¹iya limÄ manaâta wa laa yanfau żal jaddi minkal jaddu.[14]
- Tasbih 33 kali Subhanallah (سÙبÙØÙاÙÙ Ù±ÙÙÙÙÙ°ÙÙ),
- Tahmid 33 kali Alhamdulillah (Ù±ÙÙØÙÙ Ùد٠ÙÙÙÙÙÙ°ÙÙ),
- Takbir 33 kali Allahu-akbar (Ù±ÙÙÙÙÙ°Ù٠أÙÙÙبÙرÙ),
- LÄ ilaha illallahu wahdahu lÄ syarikalahu lahul mulku walalhul hamdu wahuwa âala kulli syai-in qadÄ«r.[15][16]
- Membaca ayat Kursi;[17]
- Membaca surah Al-Muâawwidzat, yaitu Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.[18]
- Salat Maghrib dan Subuh
- LÄ ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumiit wa huwa âala kulli syai-in qodÄ«r. [19]
- Salat Subuh
- Allahumma inni as-aluka âilman nÄfiâa, wa rizqan á¹ayyiba, wa âamalan mutaqabbala.[20]
Bertasbih, bertahmid dan bertakbir dengan jumlah lain
Terdapat pula kisah yang menyatakan bahwa berzikir dengan jumlah lain telah pula dilakukan oleh Muhammad, seperti jumlah tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 34 kali,[21] atau dengan cara âsubhanallah, walhamdulillah, wallahu-akbarâ sekaligus sebanyak 33 kali.[22] Kemudian bisa pula tasbih, tahmid, takbir dilakukan dengan bilangan 10 kali,[23] 11 kali,[24] dan 25 kali.[25]
Referensi
- ^ a b "Arti kata zikir". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 26 Juli 2020.
- ^ "Arti kata dzikir". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 26 Juli 2020.
- ^ "Arti kata dikir". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 26 Juli 2020.
- ^ "Hai orang-orang yang beriman, sadar dirilah kepada Allah, dengan kesadaran yang sebanyak-banyaknya." (Al Ahzab 33:41).
- ^ Rasulullah ï·º mengajarkan doa berikut ini, ع٠جÙابÙر بÙÙ٠عÙبÙد٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ: سÙÙ ÙعÙت٠رÙسÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙ٠صÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙسÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙÙ: (( Ø£ÙÙÙضÙÙ٠اÙØ°ÙÙÙÙر٠Ùا Ø¥ÙÙÙÙ٠إÙÙا اÙÙÙÙÙÙ Ø ÙÙØ£ÙÙÙضÙÙ٠اÙدÙÙعÙاءÙ: اÙÙØÙÙ Ùد٠ÙÙÙÙÙÙÙ )) Dari Jabir bin Abdullah berkata, âSaya mendengar rasulullah ï·º bersabda: âDzikir yang paling utama adalah Laa Ilaaha Illallahu dan doa yang paling utama adalah Al-hamdu Lillah.â (HR. Tirmidzi no. 3305, Ibnu Majah no. 3790, Ibnu Hibban, dan al-Hakim. Al-Hakim menshahihkannya, sedangkan syaikh Al-Albani menghasankannya dalam Shahih Sunan Tirmidzi no. 2692).
- ^ admin (2022-03-17). "Macam Macam Zikir dan Pengertiannya - Terbaru Online" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-13.
- ^ a b c Yusairah, dia mengatakan, Rasulullah ï·º berpesan kepada kami (para sahabat wanita), ÙÙا ÙÙسÙاء٠اÙÙÙ ÙؤÙÙ ÙÙÙÙÙÙØ Ø¹ÙÙÙÙÙÙÙÙÙ٠بÙاÙتÙÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙاÙتÙÙسÙبÙÙØÙ ÙÙاÙتÙÙÙÙدÙÙسÙØ ÙÙÙÙا تÙغÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙتÙÙÙسÙÙÙÙ٠اÙرÙÙØÙÙ ÙØ©ÙØ ÙÙاعÙÙÙدÙÙ٠بÙاÙÙØ£ÙÙÙا٠ÙÙÙ ÙÙØ¥ÙÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙسÙئÙÙÙÙات٠٠ÙسÙتÙÙÙØ·ÙÙÙات٠âWahai para wanita mukminah, kalian harus rajin bertasbih, bertahlil, mensucikan nama Allah. Janganlah kalian lalai, sehingga melupakan rahmat. Hitunglah dengan jari-jari kalian, karena semua jari itu akan ditanya dan diminta untuk bicara.â (HR. Ahmad 27089, Abu Daud 1501, Turmudzi 3583, dan sanadnya dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth dan Al-Albani).
- ^ Dari Abdullah bin Amr bin Ash, dia menceritakan, رÙØ£ÙÙÙت٠رÙسÙÙÙ٠اÙÙÙ٠صÙÙÙÙ٠اÙÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙسÙÙÙÙÙ Ù ÙÙعÙÙÙدÙÙÙÙÙ٠بÙÙÙدÙÙÙ âSaya melihat, rasulullah ï·º menghitung dzikir dia dengan tangannya.â (HR. Ahmad 6498 dan dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth).
- ^ Abdullah bin Umar, dia berkata: رÙØ£ÙÙÙت٠رÙسÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙ٠صÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙسÙÙÙÙÙ Ù ÙÙعÙÙÙد٠اÙتÙÙسÙبÙÙØÙ ÙÙاÙ٠ابÙÙÙ ÙÙدÙا٠Ùة٠بÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ. "Saya melihat rasulullah ï·º menghitung tasbih (dzikirnya); Ibnu Qudamah mengatakan dengan tangan kanannya". (Hadits riwayat Abu Dawud, Bab Tasbih bil hasha, no. 1502).
- ^ Abdullah bin Umar berkata: âSaya melihat nabi bertasbih dengan (jari-jari) tangan kanannya.â (Hadits riwayat Abu Dawud (2/81), At-Tarmidzi (5/521), dan lihat ââShahih al-Jami`ââ (4/271, no. 4865).
- ^ Ibnu Nujaim Al-Hanafi dalam kitab Al-Bahri Ar-Raaiq terhadap hadits tentang berdzikir dengan biji-biji tasbih berkomentar: "Nabi tidak melarangnya. Dia hanyalah menunjukkan cara yang lebih mudah dan utama, seandainya makruh tentu dia akan menjelaskan hal itu kepada wanita tersebut. Dari kandungan hadits ini, dapat kita pahami bahwa subhah (biji tasbih) tidak lebih dari kumpulan bijian yang dirangkai dengan benang. Masalah seperti ini tidak berdampak pada pelarangan. Maka, bukan pula kesalahan jika ikut menggunakannya sebagaimana sekelompok kaum sufi yang baik dan selain mereka. Kecuali jika di dalamnya tercampur muatan riya dan sumâah, tetapi kami tidak membahas hal ini." (Ibnu âAbidin, Raddul Muhtar, Juz 5 hal. 54).
- ^ Faidhul Qadir, Juz 4 hal. 468. Cet. Ke-1, 1415H-1994M. Darul Kutub Al âIlmiyah, Beirut .
- ^ Hadits dari Tsauban, dia menceritakan dzikir yang dibaca nabi ï·º seusai shalat, ÙÙاÙ٠رÙسÙÙÙ٠اÙÙÙ٠صÙÙÙÙ٠اÙÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙسÙÙÙÙÙ ÙØ Ø¥ÙØ°Ùا اÙÙصÙرÙÙÙ Ù ÙÙ٠صÙÙÙاتÙÙ٠اسÙتÙغÙÙÙر٠ثÙÙÙاثÙا ÙÙÙÙاÙÙ: «اÙÙÙÙÙ Ù٠أÙÙÙت٠اÙسÙÙÙÙا٠٠ÙÙÙ ÙÙÙÙ٠اÙسÙÙÙÙا٠ÙØ ØªÙبÙارÙÙÙت٠ذÙا اÙÙجÙÙÙاÙÙ ÙÙاÙÙØ¥ÙÙÙرÙا٠Ù» Rasulullah ï·º setiap selesai shalat, dia membaca istighfar 3 kali, kemudian membaca, اÙÙÙÙÙ Ù٠أÙÙÙت٠اÙسÙÙÙÙا٠٠ÙÙÙ ÙÙÙÙ٠اÙسÙÙÙÙا٠ÙØ ØªÙبÙارÙÙÙت٠ÙÙا Ø°Ùا اÙÙجÙÙÙاÙÙ ÙÙاÙÙØ¥ÙÙÙرÙا٠٠Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaal wal ikroom. âYa Allah, Engkau Mahasejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan. Mahaberkah Engkau, wahai Rabb pemilik keagungan dan kemuliaan.â (HR. Muslim no. 591 (135), Nasai 1337 dan 3/68-69, Ahmad 5/275, 279, Abu Daud no. 1513, Ibnu Khuzaimah no. 737, ad-Darimi 1/311 dan Ibnu Majah no. 928).
- ^ âTidak ada sembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mampu mencegah sesuatu yang telah Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi sesuatu yang Engkau cegah. Tidak bermanfaat kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya untuk (menebus) siksaan-Mu.â (Sahih; H.R. Bukhari, no. 6862; Muslim, no. 593; An-Nasaâi, no. 1341).
- ^ Abu Hurairah, dimana rasulullah ï·º bersabda, Ù ÙÙ٠سÙبÙÙØ٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙ٠دÙبÙر٠ÙÙÙÙ٠صÙÙÙاة٠ثÙÙÙاثÙا ÙÙØ«ÙÙÙاثÙÙÙÙ ÙÙØÙÙ Ùد٠اÙÙÙÙÙÙ Ø«ÙÙÙاثÙا ÙÙØ«ÙÙÙاثÙÙÙÙ ÙÙÙÙبÙÙر٠اÙÙÙÙÙÙ Ø«ÙÙÙاثÙا ÙÙØ«ÙÙÙاثÙÙÙÙ ÙÙتÙÙÙÙ٠تÙسÙعÙØ©Ù ÙÙتÙسÙعÙÙÙÙ ÙÙÙÙاÙ٠تÙÙ Ùا٠٠اÙÙÙ ÙائÙØ©Ù ÙÙا Ø¥ÙÙÙÙ٠إÙÙÙÙا اÙÙÙÙÙÙ ÙÙØÙدÙÙÙ ÙÙا Ø´ÙرÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙÙ٠اÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ٠اÙÙØÙÙ Ùد٠ÙÙÙÙÙ٠عÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ø´ÙÙÙØ¡Ù ÙÙدÙÙر٠غÙÙÙرÙت٠خÙØ·ÙاÙÙاÙÙ ÙÙØ¥ÙÙÙ ÙÙاÙÙت٠٠ÙØ«ÙÙ٠زÙبÙد٠اÙÙبÙØÙر٠âBarang siapa yang bertasbih sebanyak 33x, bertahmid sebanyak 33x, dan bertakbir sebanyak 33x setelah melaksanakan shalat fardhu sehingga berjumlah 99, kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan ucapan laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku walalhul hamdu wahuwa âala kulli syai-in qodiir, maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.â (HR. Muslim no. 597).
- ^ Rasulullah ï·º bersabda, Ø£ÙÙا أعÙÙ ÙÙ Ø´Ùئا تدرÙÙ٠ب٠٠٠سبÙÙÙ ÙتسبÙÙ٠ب٠٠٠بعدÙÙ ÙÙا ÙÙÙ٠أØد Ø£Ùض٠٠ÙÙ٠إÙا ٠٠صÙع ٠ث٠٠ا صÙعت٠ÙاÙÙا بÙÙ Ùا رسÙ٠اÙÙÙ Ùا٠تسبØÙÙ ÙتØ٠دÙÙ ÙتÙبرÙÙ Ø®ÙÙ Ù٠صÙاة Ø«Ùاثا ÙØ«ÙاثÙÙ âMaukah kalian saya ajarkan sesuatu yang dapat membuat kalian mengejar orang-orang yang mendahului kalian, dan yang dapat membuat kalian mendahului orang-orang yang sesudah kalian, serta tidak ada seorang pun yang lebih utama kecuali ia melakukan seperti yang kalian lakukan?â Mereka (para orang miskin) menjawab: âTentu, ya rasulullahâ. Rasulullah ï·º kemudian menjelaskan: âKalian bertasbih, dan bertahmid, dan bertakbir setiap selesai shalat sebanyak 33x.â (HR. Bukhari no. 843 dan HR. Muslim no. 595).
- ^ Rasulullah ï·º bersabda, Ù ÙÙÙ ÙÙرÙأ٠آÙÙة٠اÙÙÙÙرÙسÙ٠دÙبÙر٠ÙÙÙÙ٠صÙÙاÙØ©Ù Ù ÙÙÙتÙÙÙبÙØ©Ù ÙÙÙ Ù ÙÙÙ ÙÙÙعÙÙÙ Ù ÙÙ٠دÙØ®ÙÙÙÙ٠اÙÙجÙÙÙÙة٠إÙÙاÙ٠أÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙت٠âBarang siapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai menunaikan shalat fardhu (wajib), maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.â (Sahih; H.R. Ath-Thabrani dalam Al-Muâjamul Kabir, no. 7532, Al-Jamiâush Shaghir wa Ziyadatuhu, no. 11410).
- ^ Uqbah bin Amir radhiallahu âanhu berkata, Ø£ÙÙ ÙرÙÙÙ٠رÙسÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙ٠صÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙسÙÙÙÙ٠٠أÙÙ٠أÙÙÙرÙأ٠بÙاÙÙÙ ÙعÙÙÙÙØ°Ùات٠دÙبÙر٠ÙÙÙÙ٠صÙÙÙاة٠âRasulullah ï·º memerintahkanku agar membaca surat Al-Muâawwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) setiap selesai menunaikan shalat.â (Sahih; H.R. Abu Daud, no. 1523; Shahih Sunan Abi Daud, no. 1348).
- ^ Dari Abu Dzar. Nabi ï·º bersabda: âBarangsiapa setelah solat Maghrib dan Subuh membaca:... Allah akan menulis setiap sekali dengan 10 kebaikan, dihapus 10 keburukan, diangkat 10 derajat, dan Allah melindunginya dari setiap keburukan, dan Allah melindunginya dari gangguan setan yang terkutuk.â HR. Ahmad 4/227, 5/420 dan at-Timirdzi no. 3474.
- ^ HR. Ibnu Majah (no. 925), Shahih Ibnu Majah (1/152, no. 753), dan Ibnus Sunni dalam âAmalul Yaum wal Lailah (no. 54, 110), dari Ummu Salamah.
- ^ Rasulullah ï·º bersabda, ٠عÙبات Ùا ÙØ®Ùب ÙائÙÙ٠أ٠ÙاعÙÙ٠دبر Ù٠صÙاة Ù ÙتÙبة Ø«Ùاث ÙØ«ÙاثÙ٠تسبÙØØ© ÙØ«Ùاث ÙØ«ÙاثÙ٠تØÙ Ùدة Ùأربع ÙØ«ÙاثÙ٠تÙبÙرة âAda beberapa amalan penyerta yang barangsiapa mengucapkannya atau melakukannya setelah usai shalat wajib maka dirinya tidak akan merugi, yaitu bertasbih sebanyak 33x, bertahmid sebanyak 33x, dan bertakbir sebanyak 34x.â (HR. Muslim no. 596).
- ^ Cara ketiga ini dilandaskan pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim yang mengisahkan bagaimana rasulullah menanggapi keluhan orang-orang miskin yang merasa kalah beramal dengan orang-orang kaya karena harta mereka. Rasulullah ï·º bersabda, Ø£ÙÙا أعÙÙ ÙÙ Ø´Ùئا تدرÙÙ٠ب٠٠٠سبÙÙÙ ÙتسبÙÙ٠ب٠٠٠بعدÙÙ ÙÙا ÙÙÙ٠أØد Ø£Ùض٠٠ÙÙ٠إÙا ٠٠صÙع ٠ث٠٠ا صÙعت٠ÙاÙÙا بÙÙ Ùا رسÙ٠اÙÙÙ Ùا٠تسبØÙÙ ÙتØ٠دÙÙ ÙتÙبرÙÙ Ø®ÙÙ Ù٠صÙاة Ø«Ùاثا ÙØ«ÙاثÙÙ âMaukah kalian saya ajarkan sesuatu yang dapat membuat kalian mengejar orang-orang yang mendahului kalian, dan yang dapat membuat kalian mendahului orang-orang yang sesudah kalian, serta tidak ada seorang pun yang lebih utama kecuali ia melakukan seperti yang kalian lakukan?â Mereka (para orang miskin) menjawab: âtentu, ya rasulullahâ. Rasulullah ï·º kemudian menjelaskan: âKalian bertasbih, dan bertahmid, dan bertakbir setiap selesai shalat sebanyak 33x.â (HR. Bukhari no. 843 dan HR. Muslim no. 595).
- ^ Rasulullah ï·º bersabda, Ø£ÙÙÙÙÙا Ø£ÙØ®ÙبÙرÙÙÙ٠٠بÙØ£ÙÙ Ùر٠تÙدÙرÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ ÙÙاÙÙ ÙÙبÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙتÙسÙبÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙ٠جÙاء٠بÙعÙدÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙا ÙÙØ£ÙتÙ٠أÙØÙد٠بÙÙ ÙØ«ÙÙÙ Ù Ùا جÙئÙتÙ٠٠بÙÙ٠إÙÙÙÙا Ù ÙÙ٠جÙاء٠بÙÙ ÙØ«ÙÙÙÙ٠تÙسÙبÙÙØÙÙÙÙ ÙÙ٠دÙبÙر٠ÙÙÙÙ٠صÙÙÙاة٠عÙØ´ÙرÙا ÙÙتÙØÙÙ ÙدÙÙÙ٠عÙØ´ÙرÙا ÙÙتÙÙÙبÙÙرÙÙÙ٠عÙØ´ÙرÙا âMaukah kalian saya ajarkan sesuatu yang dapat membuat kalian mengejar orang-orang yang mendahului kalian, dan yang dapat membuat kalian mendahului orang-orang yang sesudah kalian, serta tidak ada seorang pun yang lebih utama kecuali ia melakukan seperti yang kalian lakukan? Yaitu kalian bertasbih sebanyak 10x, bertahmid sebanyak 10x, dan bertakbir sebanyak 10x.â (HR. Bukhari no. 6329).
- ^ Hadis yang menjadi landasan cara kelima ini adalah hadis yang sama dengan hadis Muslim no. 595 di atas. Hanya saja pada akhir riwayat tersebut, terdapat tambahan keterangan dari salah seorang periwayatnya yang bernama Suhail. Ùزاد Ù٠اÙØدÙØ« ÙÙÙ٠سÙÙ٠إØد٠عشرة Ø¥Øد٠عشرة Ùج٠Ùع Ø°ÙÙ ÙÙÙ Ø«Ùاثة ÙØ«ÙاثÙÙ âTerdapat tambahan pada hadis tersebut, dimana Suhail berkata: masing-masing (tasbih, tahmid, dan takbir) berjumlah sebelas kali, sehingga total seluruhnya menjadi 33x.â (HR. Muslim no. 595).
- ^ Cara keenam ini berdasarkan hadis yang mengisahkan tentang seorang sahabat Anshor yang bermimpi mengenai cara berdzikir yang kemudian disetujui oleh rasulullah ï·º. Dalam mimpi tersebut ada yang berkata, سبØÙا خ٠سا ÙعشرÙÙ ÙاØ٠دÙا خ٠سا ÙعشرÙÙ ÙÙبرÙا خ٠سا ÙعشرÙÙ ÙÙÙÙÙا خ٠سا ÙعشرÙÙ ÙتÙ٠٠ائة âBertasbihlah 25x, bertahmidlah 25x, bertakbirlah 25x, dan bertahlillah 25x, maka totalnya menjadi 100x.â Pada pagi harinya, sahabat tersebut mengabarkan tentang mimpinya kepada rasulullah. Lalu rasulullah ï·º pun bersabda, اÙعÙÙا Ù٠ا Ùا٠اÙØ£Ùصار٠âLakukanlah sebagaimana yang dikatakan oleh sahabat Anshor ini.â (HR. An Nasa-i no. 1351).